Follow on G+

Saturday, January 11, 2014

Visit to Brunei Darussalam



Masih ingat banget kenangan selama perjalanan di Brunei Darussalam. Selama 5 hari saya dan 11 kawan berkesempatan untuk tinggal di sana tepatnya dari tanggal 15 sampai dengan 19 Juni 2013. 14 kawan tersebut adalah  Fitry, sami, Azizah, Tuba, Dimas,Jamal, Khairil dari Indonesia, Nisa, Shariah, Farkhah dan Ahmad dari  Malaysia, Limam dari Meuritinia, Irfan dari Turky dan Liya dari Srilanka. Kami berangkat naik MAS dari KLIA. Setiba di airport Brunei Darussalam, kami berpisah menjadi 2 group. Saya dan 10 kawan tinggal di asrama Pemuda yang memiliki tarif penginapan relative murah. Kebetulan di depan asrama adalah pasar malam, sehingga hamper setiap sore kami menyempatkan untuk membeli makanan yang ada di situ. Harganya relative murah, ada nasi ayam patok seharga 1 dolar brunei, rasanya enak, alhamdulilah.Oia, di Brunei kita bisa berbelanja menggunakan mata uang dolar Singapura juga.

Selama di Brunei, kami banyak dibantu oleh Hubur, Rahmat dan Cecep untuk keperluan transportasi. Mereka bertiga adalah mahasiswa Indonesia yang belajar di Brunei. Hari pertama dan kedua kami di Brunei, kami manfaatkan untuk mengunjungi tempat wisata yang ada di sana. Di antara tempat tersebut adalah masjid sultan, taman ayun, museum Negara, pantai dan sempat mengambil gambar gedung DPR dan istana sultan.

Hari ketiga sampai dengan kelima di Brunei, kami focus mengikuti  konferensi, Brunei Darussalam Islamic Investment Summit 2013 di The Empire Hotel&Country Club Jerudong. Pada acara tersebut semua kalangan yang tertarik terhadap masalah ekonomi islam berkumpul. Baik dari pihak praktisi, akademis maupun pemerintah. Pembahasan seputar produk bank syariah, pasar modal, sukuk dan instrument keuangan islam yang lain. Diskusi dalam setiap sesi berlangsung sangat menarik. Acara tersebut diselenggarakan oleh bank sentral Brunei Darussalam bekerjasama dengan CERT, UBD, UNISSA dan beberapa sponsor lembaga keuangan Islam. Bersyukur kami dapat mengikuti acara selama 3 hari tanpa melakukan pembayaran. Sehingga kami hanya mempersiapkan bekal untuk akomodasi selama di Brunei.


Akhirnya, dihari yang kelima, saya dan beberapa kawan kembali ke Kuala Lumpur. Meskipun hanya 5 hari di Brunei, akan tetapi membawa kesan yang mendalam. Diantara kesan tersebut adalah Negara Brunei, khususnya di kota yang kami singgahi, kondisinya relative nyaman dan sepi. Sangat berbeda dengan Singapura yang serba gemerlap. Di Brunei, kita bisa melihat bangunan mall tertinggi hanya 5 lantai dan tidak begitu ramai. Yang menarik, bangunan yang ada di Brunei itu tingginya tidak boleh melebihi menara masjid sebagaimana pesan sultan terdahulu. Selain itu, sepanjang perjalan mengelilingi Brunei, saya tidak pernah melihat ada sepeda motor dan angkutan umum sangat jarang ditemui. Sehingga bisa disimpulkan bahwa hampir semua penduduk memiliki kendaraan mobil. Selain itu, selama menonton TV di Brunei, chanel Brunei selalu menyajikan tayangan yang mendidik dan religious,tidak ada pornografi maupun criminal. Penasaran? Mungkin suatu saat nanti, saya akan datang lagi ke Brunei, in shaa Allah. By Yuni YF
Read More

Mother Day in Kuala Lumpur 2013



Peringatan Hari Ibu dan Bedah Buku Role Juggling

dakwatuna.com. Dalam rangka memperingati hari ibu 22 Desember 2013, warga Indonesia yang berada di Malaysia tidak mau ketinggalan. Pada hari kamis 19 Desember 2013, di aula Sultan Hasanudin KBRI di Kuala Lumpur dipenuhi oleh ibu-ibu peserta bedah buku.
Buku Role Juggling: perempuan sebagai Muslimah, Istri dan Ibu yang baru diterbitkan pada September 2013 menjadi bahan diskusi yang sangat menarik pada hari itu.

Acara tersebut terselenggara atas kerjasama antara pihak KBRI dengan tiga organisasi wanita yang berada di Malaysia yaitu PCIA Malaysia (Pimpinan Cabang    Istimewa Aisyiyah),  PERISAI (Persatuan Isteri Dosen Asal Indonesia) dan  JLW (Jaringan Lembaga Wanita ) Keadilan Sejahtera.

Selain penulis buku Role Juggling yaitu Andi Sri Suriati Amal, MMSc, dalam bedah buku tersebut juga mengundang DR Betania Kartika Bt M. Zubaidi (wakil kepala sekolah International Islamic School) sebagai pembedah dan Ellina Supendy sebagai pembanding.

Sang penulis  banyak berkisah tentang pengalaman di Negara Jerman mendampingi suami tugas belajar.  Role Juggling merupakan kumpulan jawaban yang patut diketahui perempuan dalam menjalankan perannya yang beragam. Muslimah sebagai pribadi, istri dan ibu diharapkan dapat menjadi pribadi yang memantulkan nilai-nilai Al-Quran dan sunnah.

Pembedah memberikan komentar yang positif tentang Role Juggling dan merekomendasi kepada para calon ibu maupun yang sudah menjadi ibu untuk membaca buku tersebut. Pada bagian akhir acara, pembanding menambahkan tentang begitu pentingnya peran sebagai muslimah khususnya dalam membumikan keluarga yang Islami.

Sebagai penutup, di peringatan hari Ibu saat ini, acara ini mengajak para ibu untuk introspeksi diri. Sudahkah kita menjadi ibu yang baik, ya ng bisa menjadi teladan bagi anak-anak dan juga menjadi contoh yang baik buat masyarakat.By Yuni YF
Sumber:
 http://www.dakwatuna.com/2013/12/21/43652/peringatan-hari-ibu-dan-bedah-buku-role-juggling/#ixzz2q5VYEdxZ 



Islamedia - Peringatan hari Ibu tahun ini di Malaysia dimeriahkan oleh acara bedah buku pada hari kamis 19 Desember 2013 . Acara tersebut diadakan di aula Sultan Hasanudin KBRI di Kuala Lumpur oleh tiga organisasi wanita yang berada di Malaysia yaitu dan  JLW (Jaringan Lembaga Wanita ) Keadilan Sejahtera, PCIA Malaysia (Pimpinan Cabang    Istimewa Aisyiyah) dan PERISAI (Persatuan Isteri Dosen Asal Indonesia) .

Syarifah Nur sebagai ketua panitia sekaligus ketua JLW keadilan Sejahtera mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakan acara tersebut adalah untuk menyatukan potensi perempuan Indonesia yang ada di Malaysia dalam membangun bangsa. Dalam kesempatan tersebut, Kiki Hermano mewakili DWP (Dharma Wanita Persatuan) KBRI memberikan sambutan apresiasi diselenggarakannya acara peringatan hari Ibu.

Selama empat jam para peserta yang didominasi kaum ibu-ibu terlihat begitu antusias mengikuti acara hingga selesai. Selain bedah buku role Juggling, acara tersebut juga diramaikan oleh pementasan drama persembahan para TKI yang bekerja di salah satu perusahaan di Malaysia, pembacaan puisi serta puluhan doorprise dari Mustika Ratu dan Bank Muamalat Indonesia.

Para narasumber dalam acara bedah buku terdiri dari sang penulis buku Role Juggling yaitu Andi Sri Suriati Amal, MMSc, DR Betania Kartika Bt M. Zubaidi (wakil kepala sekolah International Islamic School) sebagai pembedah dan Ellina Supendy sebagai pembanding. Ketiga narasumber sama-sama memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan peran mereka sebagai Muslimah, Istri dan Ibu ketika mereka harus tinggal di luar negeri seperti di Jerman, Los Angles dan Rusia  karena mengikuti tugas suami.

Penulis buku Role Juggling yang biasa dipanggil bu Inci melalui bukunya memberikan motivasi agar seorang muslimah sebagai pribadi, istri dan ibu diharapkan dapat menjadi pribadi yang memantulkan nilai-nilai Al-Quran dan assunah. Ellina Supendy yang juga seorang penulis juga mendorong agar setiap perempuan bisa menulis ketika memiliki waktu senggang sehingga bisa menuangkan ide-ide atau pengalamannya. DR Betania menambahkan agar setiap muslimah dengan peran yang beragam dapat memberikan manfaat dimanapun berada.

Pada akhirnya,  di peringatan hari Ibu kali ini,acara ini mengajak para ibu untuk melakukan introspeksi diri. Peringatan hari Ibu sebaiknya dimaknai dengan semakin memahaminya setiap perempuan akan kodratnya sebagai istri, ibu dan perannya di dalam masyarakat. Sehingga dapat memberikan contoh yang positif bagi keluarga dan masyarakat. By Yuni YF


Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/12/peringatan-hari-ibu-di-kuala-lumpur-ala.html
Read More

Short Journey to Pekanbaru and Padang


Dalam rangka menghadiri walimahan ursy kawan kuliah saya di Pekanbaru, Wiwin Oktasari, saya berangkat ke kota tersebut sehari sebelum acara, tepatnya 16 Oktober 2013 dengan Air Asia. Setiba di airport Pekanbaru, kawan saya Bu Eka, bersama dengan suami beliau menjemput saya menuju rumah mereka. Keduanya adalah dosen di Universitas Islam Riau.

Setelah makan siang, saya diantar keponakan Bu Eka, Aisyah, keliling kota Pekanbaru. Sekitar 3 jam perjalanan mengitari Pekanbaru,kesimpulannya, Pekanbaru sepi,,he he..Tidak banyak tempat wisata untuk dikunjungi. Alhamdulilah, saya sempat berkunjung di masjid besar Pekanbaru meskipun hanya sebentar. Setelah keliling kampus Islam Riau, kami pergi membeli bakso Mataram, makanan favorit saya.

Hari kedua di Pekanbaru, setelah menghadiri walimah ursy Wiwin, saya pergi ke Padang menggunakan mobil kijang carteran. Luar biasa,,,,perjalanan yang cukup menantang. Mengingatkan saya akan perjalanan ketika dari Medan menuju Aceh Subulussalam. Jalannya melewati pegunungan dan jurang. Puncak perjalanan yang menegangkan adalah ketika berada di jalan batu kelok 8. Hal yang sangat tidak saya sukai tapi saya mencoba untuk menikmati adalah selama perjalanan kami ditemani music pop.Tapi di atas semua itu, saya tetap merasa nyaman.masha Allah takjub dengan pemandangan sekeliling selama perjalanan yang sangat sedap dipandang.
Sesampai di kota padang sekitar pukul 11malam, saya menginap di salah satu kos-kosan akhwat,Vio,  seorang kawan yang baru saja menyelesaikan S1nya di Universitas Andalas. Pagi harinya, saya pergi ke universitas Andalas, sekedar mengobati rasa penasaran seperti apa bentuk kampus tersebut. Masha Allah, luar biasa memang sangat menarik bangunan kampusnya. Bukan karena bangunannya mewah, tetapi karena unik dan juga dikelilingi oleh bukit dan pepohonan yang rindang.bahkan kita bias melihat view Padang dari kampus tersebut.

Setelah mengambil beberapa foto di kampus tersebut, sayapun melanjutkan perjalanan ke salah satu pantai di kota Padang bersama Elia dan Vio. Perjalanan yang cukup lama, karena kami sempat berhenti dahulu di took oleh-oleh untuk membeli kerupuk balado dan juga mengunjungi masjid terbesar di Padang yang masih dalam proses pembangunan. Setelah sampai di pantai, kamipun berfoto ria sambil menikmati angin segar  dibawah pohon pinus sambil menatap ombak di pantai…suit suit..he he.

Menjelang zuhur, kamipun beranjak pulang menuju masjid  Universitas Negeri Padang untuk sholat.Kemudian makan siang di rumah makan padang sambil menanti mobil travel menjemput yang saya untuk kembali ke Pekanbaru. Terima kasih Elia dan Vio atas kebaikan kalian,really enjoy in Padang with you all ^_^.
Read More

Singapore, the Last Choice as a Holiday Destination for Me


Untuk yang kedua kalinya saya berkesempatan untuk menginjakkan kaki di Singapura. Perjalanan saya sendirian  ke Singapore yang pertama dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang sekitar tiga tahun yang lalu. Singapura waktu itu hanya sebagai tempat transit sebelum melanjutkan perjalan ke Jakarta. Sore hari begitu tiba di bandara Changi, kawan saya, Ammal sudah standby di ruang tunggu bandara. Saya menginap di rumah dia satu malam untuk kemudian mengikuti penerbangan ke Jakarta pada pagi harinya.
Pada  saat berkunjung ke Singapura untuk yang kedua kalinya, saya berangkat bersama keluarga saya, Pak Mul, Mba Lis dan Vany menggunakan bis umum pada tanggal 27 Desember 2013. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Singapura memakan waktu 7 jam, cukup melelahkan.  Apalagi proses perizinan keluar dari Malaysia dan masuk Singapura berlangsung cukup lama karena ramainya penumpang muslim liburan tahun baru.
Setiba di Singapura, kami menuju ke hotel Bencoolen, hotel sederhana 100 dolar singapura per malam. Setelah sholat dan membersihkan badan, kami berjalan menuju restoran untuk makan malam kemudian berkunjung ke Merlion Park yang terletak dipusat kota, yang sering kita lihat terdapat patung Singa di tengah tempat tersebut. Kami berkesempatan menaiki perahu yang membawa kami berkeliling Merlion Park selama 40 menit dengan tariff 20 dollar singapura per orang. Sepanjang perjalanan tersebut, meski malam hari tetapi keindahan dan gemerlap pusat kota Singapura dapat kita saksikan. Kesan saya terhadap tempat tersebut adalah tidak nyaman. Kenapa?karena saya merasa bahwa tempat tersebut merupakan tempat hiburan yang menggambarkan gemerlapnya dunia dan bebas pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Hampir di setiap restoran yang kita lewati, terlihat banyak orang baik laki-laki ataupun perempuan sangat enjoy menikmati malam sambil minum. Mereka rata-rata berpakaian seksi bagi perempuan. Jika boleh disimpulkan, Merlion park ibarat kota Amerika di Asia.
Sekitar pukul 10 malam kami kembali ke hotel. Agak surprise ketika melewati hotel yang kami tempati karena, meski bersebelahan dengan masjid Bencoolen, tampak kehidupan bebas di diskotek/pub  di hotel kami.mungkin bias dikatakan itulah Singapura. Lahan dakwah yang sangat terbuka mengingat kehidupan yang seperti itu.
Pagi harinya setelah sarapan, kami berjalan-jalan menuju Orchard Road dan Lucky Plaza. Selain melihat pemandangan selama perjalanan, kami juga berniat membeli oleh-oleh dan makan siang di tempat tersebut.
Akhirnya, pukul 1 siang kami check out dari hotel, sholat zuhur dan meneruskan perjalanan pulang ke Kuala Lumpur. Alhamdulillah perjalanan pulang lancar dan kira-kira pukul 8 malam kami tiba di Kuala Lumpur. Alla kulli hal, meski cukup singkat kunjungan wisata kami ke Singapura, tetapi bagi saya cukup membuat kapok. Jika ada peluang untuk melakukan perjalanan wisata, Singapura tidak lagi menjadi kota tujuan wisata bagi saya karena banyak hal yang membuat saya kurang nyaman selama di sana. Bagi kawan-kawan yang belum pernah ke Singapura, cobalah dan rasakan sendiri gimana rasanya..he he..By Yuni YF


Read More

Friday, January 10, 2014

Special Talk by Khaleed Meshaal in IIUM


Pada hari rabu tepatnya 4 Desember 2014, di aula CAC IIUM, kampus biru IIUM kedatangan tamu special. Antusiasme warga IIUM dan non IIUM terlihat sangat besar untuk mendengarkan ceramah seorang pemimpin HAMAS, Khaleed Meshaal. HAMAS adalah salah satu organisasi pergerakan di Palestina untuk mempertahankan tanah air mereka.
Menjelang tegah hari acara tersebut diawali dengan sambutan dari rector IIUM, professor DR Zaleha Kamarudin. Beliau mengapresiasi kedatangan Khaleed Meshaal di IIUM dan menginfokan bahwa ada sekitar 100 mahasiswa dri Palestina di IIUM dimana kampus selalu berusaha mengusahakan beasiswa untuk mereka.
Khaleed terihat begitu bersemangat dalam menyampaikan pidato beliau. Beliau menjelaskan tentang kondisi terkini Palestina yang masih terjajah oleh Israel. Tetapi beliau dan rakyat Palestina akan terus bertahan dan berusaha agar mendapatkan kemerdekaan Palestina kembali.

Sebagai penutup, Khaleed Meshaal memberikan  4 rekomendasi.Pertama, toleransi dlm bmasyarakat karena pd dasarnya khilafiyah adlh alamiah. Kedua, musuh utama dalam mempertahankan Palestina adalah zionis. Ketiga, mencari ilmu pengetahuan. Keempat, jangan lupakan Palestine. By Yuni YF
Read More

Special Convocation of Turkish PM Recep Tayyip Erdogan in IIUM





Hari ini, 10 Januari 2014, di aula ISTAC International Islamic University Malaysia diadakan penganugerahan gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Management untuk perdana mentri Turky, Recep Tayyip Erdogan. Gelar tersebut diberikan atas jasa Erdogan dalam hal kepemimpinan dan kontribusi beliau dalam pengembangan sumber daya manusia untuk demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan dan misi kemanusiaan dalam menyelesaikan permasalahan.

Sekilas membaca biodata beliau, ternyata bagi Erdogan penjara bukanlah hal yang asing. Sepertinya benar bahwa penjara atau pengasingan oleh manusia itu adalah jalan para great leader dan beliau menjadi salah satu diantaranya. DR Abduh menilai bahwa Erdogan memiliki kombinasi antara pemikir dan pekerja. Beliau open minded serta memiliki visi yang tajam. Selama memberikan sambutan, beliau terlihat memiliki emosi yang stabil dan mengetahui kapan saatnya berapi-api dan kapan saatnya diam. Perdana menteri Turky tersebut memberikan sambutan tanpa teks dengan tatapan mata yang berkomunikasi dengan audience, Masha Allah.

Dalam pidato beliau, kampus adalah tempat untuk melakukan pembinaan manusia yang selalu berusaha mempertahankan nilai-nilainya. Dan selama mahasiswa adalah "true believers" you are always supreme. Jangan takut menghadapi oppression atau unjust treatment.

Sabar namun tetap memiliki rencana yg matang. Dan itulah yg dimiliki Turki selama 10 tahun kepemimpinannya. Beliau mengkisahkan masa lalu di Turky, dimana ada perasaan sedih ketika para muslimah di Turky ditekan tidak dapat melaksanakan nilai-nilai yang diyakininya. Sehingga akhirnya para pemuda pemudi di Turky menjadikan International Islamic University Malaysia (IIUM) sebagai tempat study. Saat ini, para alumni IIUM mengisi posisi-posisi penting. Erdogan berhasil mengunci mulut para oppressors dan saat ini telah terbukti bahwa jilbab dan nilai-nilai islam bukanlah menjadi penghalang untuk kemajuan dan ilmu pengetahuan.

Abad 21 ini Turky akan segera meluncurkan satelit mereka  sendiri untuk menandingi satelit dunia sekaligus meningkatkan sistem pertahanan Turky. Turky juga sudah menciptakan roket, berbagai macam peralatan perang, serta menyempurnakan kapal induk perang.

Berbicara tentang Malaysia dan Turky, Erdogan melihat banyak kesamaan diantara keduanya. Jika Malaysia memiliki visi 2020 maka Turkypun memiliki visi 2023. Dalam  visi Turky, tahun 2023 mereka sudah berhasil memproduksi pesawat tempur dan kapal induk ruang angkasa. Saat ini para engineering muda Turky sudah berkumpul untuk menyempurnakan visi tersebut.

Tempat-tempat seperti Kairo, Islamabad dan lainnya adalah tempat-tempat penting yang pernah menjadi pusat pengetahuan yang harus dibanggakan dan dipertahankan oleh umat Islam. Banyak para intelek dunia datang dan belajar di Negara tersebut karena memiliki bahasa yang sangat cair namun memiliki pesan yang kental dengan nilai-nilai perjuangan Islam. Erdogan mengambil contoh kejayaan Islam dengan bercerita tentang beberapa tokoh ilmuwan Muslim seperti Ibn Batutah, Al Farabi, Ibn Sina, Al Ghazali, Al Khawarizmi, dll.

Beberapa pesan Erdogan diantaranya adalah bahwa menutup aurat sama sekali tidak menjadi penghalang. Kedua, mari kita menolak prinsip state nations.Untuk mencapai kemajuan, kita harus percaya bahwa kita mampu melakukannya karena kita true believers. Kita memiliki kebebasan dan jangan mau menuruti apa yang didiktekanErdogan mengapresiasi Malaysia atas perannya dalam menyediakan pendidikan yang maju namun tetap mempertahankan Islamic values didalamnya. Dan Turky siap bahu membahu dengan Malaysia dalam mempertahankan hal ini. Beliau menyatakan bahwa Turky juga merupakan negara  masyarakat IIUM dan Malaysia secara keseluruhan. Erdogan mengundang civitas akademika IIUM untuk datang ke Turky untuk memajukan pendidikan di Turki.

Sebagai penutup, dalam 10 tahun ini, Erdogan telah membangun 99 kampus baru yang bertaraf international. menurut beliau ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak memandang wilayah, ras, usia dan lainnya. Erdogan mengajak kepada umat Islam di belahan dunia manapun untuk membangun kembali kejayaan masa lalu secara bersama- sama. Umat Islam tidak boleh kehilangan harapan ini.  Kejayaan ini tak dapat diraih tanpa bahu membahu (beramal jama'i)
. Umat Islam harus penuh harap, toleransi terhadap sesama, dan saling terbuka. By Yuni YF

Referensi: 
-         - Notes by DR Muhammad Abduh

Read More

Aceh Map







23 kabupaten/kota in Aceh
• Kabupaten Aceh Barat (Meulaboh)
• Kabupaten Aceh Barat Daya (Blangpidie)
 
• Kabupaten Aceh Besar (Kota Jantho)
• Kabupaten Aceh Jaya (Calang)
 
• Kabupaten Aceh Selatan (Tapaktuan)
• Kabupaten Aceh Singkil (Singkil)
 
• Kabupaten Aceh Tamiang (Karang Baru)
 
• Kabupaten Aceh Tengah (Takengon)
 
• Kabupaten Aceh Tenggara (Kutacane)
 
• Kabupaten Aceh Timur (Idi Rayeuk)
 
• Kabupaten Aceh Utara (Lhoksukon)
 
• Kabupaten Bener Meriah (Simpang Tiga Redelong)
 
• Kabupaten Bireuen (Bireuen)
 
• Kabupaten Gayo Lues (Blang Kejeren)
 
• Kabupaten Nagan Raya (Suka Makmue)
 
• Kabupaten Pidie (Sigli)
 
• Kabupaten Pidie Jaya (Meureudu)
 
• Kabupaten Simeulue (Sinabang)
 
• Kota Banda Aceh (Banda Aceh)
 
• Kota Langsa (Langsa)
 
• Kota Lhokseumawe (Lhokseumawe)
 
• Kota Sabang (Sabang)
 
• Kota Subulussalam (Subulussalam)
Read More

About Alluring

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Seo Blogger Templates