Untuk yang kedua kalinya saya berkesempatan untuk
menginjakkan kaki di Singapura. Perjalanan saya sendirian ke Singapore yang pertama dilakukan dengan
menggunakan pesawat terbang sekitar tiga tahun yang lalu. Singapura waktu itu
hanya sebagai tempat transit sebelum melanjutkan perjalan ke Jakarta. Sore hari
begitu tiba di bandara Changi, kawan saya, Ammal sudah standby di ruang tunggu
bandara. Saya menginap di rumah dia satu malam untuk kemudian mengikuti penerbangan
ke Jakarta pada pagi harinya.
Pada saat berkunjung
ke Singapura untuk yang kedua kalinya, saya berangkat bersama keluarga saya,
Pak Mul, Mba Lis dan Vany menggunakan bis umum pada tanggal 27 Desember 2013. Perjalanan
dari Kuala Lumpur ke Singapura memakan waktu 7 jam, cukup melelahkan. Apalagi proses perizinan keluar dari Malaysia
dan masuk Singapura berlangsung cukup lama karena ramainya penumpang muslim
liburan tahun baru.
Setiba di Singapura, kami menuju ke hotel Bencoolen, hotel
sederhana 100 dolar singapura per malam. Setelah sholat dan membersihkan badan,
kami berjalan menuju restoran untuk makan malam kemudian berkunjung ke Merlion
Park yang terletak dipusat kota, yang sering kita lihat terdapat patung Singa
di tengah tempat tersebut. Kami berkesempatan menaiki perahu yang membawa kami
berkeliling Merlion Park selama 40 menit dengan tariff 20 dollar singapura per
orang. Sepanjang perjalanan tersebut, meski malam hari tetapi keindahan dan
gemerlap pusat kota Singapura dapat kita saksikan. Kesan saya terhadap tempat
tersebut adalah tidak nyaman. Kenapa?karena saya merasa bahwa tempat tersebut
merupakan tempat hiburan yang menggambarkan gemerlapnya dunia dan bebas
pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Hampir di setiap restoran yang kita
lewati, terlihat banyak orang baik laki-laki ataupun perempuan sangat enjoy menikmati
malam sambil minum. Mereka rata-rata berpakaian seksi bagi perempuan. Jika
boleh disimpulkan, Merlion park ibarat kota Amerika di Asia.
Sekitar pukul 10 malam kami kembali ke hotel. Agak surprise
ketika melewati hotel yang kami tempati karena, meski bersebelahan dengan
masjid Bencoolen, tampak kehidupan bebas di diskotek/pub di hotel kami.mungkin bias dikatakan itulah
Singapura. Lahan dakwah yang sangat terbuka mengingat kehidupan yang seperti
itu.
Pagi harinya setelah sarapan, kami berjalan-jalan menuju
Orchard Road dan Lucky Plaza. Selain melihat pemandangan selama perjalanan,
kami juga berniat membeli oleh-oleh dan makan siang di tempat tersebut.
Akhirnya, pukul 1 siang kami check out dari hotel, sholat
zuhur dan meneruskan perjalanan pulang ke Kuala Lumpur. Alhamdulillah
perjalanan pulang lancar dan kira-kira pukul 8 malam kami tiba di Kuala Lumpur.
Alla kulli hal, meski cukup singkat kunjungan wisata kami ke Singapura, tetapi
bagi saya cukup membuat kapok. Jika ada peluang untuk melakukan perjalanan
wisata, Singapura tidak lagi menjadi kota tujuan wisata bagi saya karena banyak
hal yang membuat saya kurang nyaman selama di sana. Bagi kawan-kawan yang belum
pernah ke Singapura, cobalah dan rasakan sendiri gimana rasanya..he he..By Yuni
YF
No comments:
Post a Comment