Thursday, January 9, 2014

Apostasy (Murtad): Issues and Solution



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5xygWvoXpcpm7V9C7lVAZ-Z_FYNMYEIxqk_dCX5RlYddM9abnOVSn7NxnA0hdxw9BLiwcKUPBSnR52yElX2zalSYYj4Ul8BKe0GF0wJGKiGh8-qikRCSkeLAFe29MaOoILQxZ7XVqrQ/s320/Iceberg.jpg



Menyitir perkataan dari seorang penyair Arab bahwa
 orang kafir akan selalu menganggap setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang muslim sebagai sebuah kebetulan dan apabila seorang muslim tidak memberikan kebaikan maka orang kafir akan menganggapnya sebagaisebuah keburukan dan kesalahan. Maksudnya adalah bahwa orang kafir tidak akan selalu senang dengan orang muslim.

Murtad artinya kembali kepada kekafiran
 setelah sebelumnya menjadi muslim. Keluar dari Islam dalam surat Al Maidah ayat 54. Iman seseorang bertambah dan berkurang. Kondisi Islam berkaitan dengan tingkat kemurtadan. Dunia Islam kadang kuat kadang lemah. Ketika Islam kuat, maka tidak akan ada kekafiran dan sebaliknya. Sejarah kemurtadan dapat dilihat pada zaman kekhalifahan. 

Sebagamana diuraikan oleh DR Zahazan Muhammad tentang bagaimana sejarah kemurtadan. Ketika nabi wafat dan Abu bakar menjadi khalifah pada waktu itu, kondisi umat Islam tidak begitu kuat dalam aqidah. Salah satunya adalah munculnya
 golongan umat Islam yang tidak mau membayar zakat. Kemudian Abu Bakar menganggap bahwa mereka telah murtad dan memerintahkan untuk memerangi golongan tersebut. 

Kasus
 kemurtadan tidak terjadi selama periode khalifah Umar bin Khatab dan Usman bin Affan, karena pada masa itu Islam berada dalam kondisi yang kokoh dan memilki kekuatan. Namun kemudian kemurtadan terjadi kembali pada zaman kekhalifahan Ali bin Abi talib, dimana pada masa itu suhu politik umat Islam sedang tidak baik.

Sebagai contoh kisah kemurtadan adalah
 suami Ummu Sulaim yang bernama Malik. Sebelum menikah, Malik adalah seorang musyrik kemudian menikah dengan Ummu Sulaim dan menjadi muslim. Namun karena Malik kecewa dengan syariat Islam, dia menganggap bahwa Islam terlalu banyak larangan dan batasan hingga kemudian dia menjadi kafir kembali.

Imam Qurtubi meriwayatkan pula tentang
 kisah murtadnya seorang muazin. Pada suatu hari, sebelum mengumandangkan azan, muazin tersebut melihat seorang wanita cantik dari menara tempat dia berazan. Perempuan tersebut tinggal di sebelah masjid, ayah dan ibunya adalah seorang nasrani. Begitu cantik dan mempesonanya perempuan tersebut, akhirnya muazin tersebut berniat menikahi dan bersedia keluar dari agama Islam. Kehendak Allah, pada malam ijab qabul mantan muazin tersebut meninggal dalam keadaan kafir. Nauzubillahi min zalik.

Saat inipun dapat kita saksikan seorang muslim murtad karena kecewa dengan syariat Islam misalnya karena ketidak puasan kenapa wanita tidak boleh menjadi imam, kenapa wanita hanya memiliki 1/2 bagian laki-laki dalam pembagian warisan dan juga karena masalah pernikahan beda agama. Masalah murtad terjadi sejak zaman dahulu hingga saat ini. Namun ketika Islam kuat, maka masalah ini akan dapat ditangani dengan baik.

Menurut DR Zaharudin Abdurrahman, yang dapat dilakukan seorang muslim dalam menangani masalah kemurtadan adalah dengan membina jati diri dan anti body, karena murtad sangat berdampak negative dalam masyarakat. Al Qur’an telah jelas menuliskan bahwa
 non muslim memiliki hasad dengki terhadap umat Islam. Yahudi dan nasrani tidak akan berhenti hingga muslim mengikuti agama mereka sebagaimana dalam surat al Baqarah ayat 120. 

Dunia modern sekarang menyiratkan bahwa umat Islam tidak terjajah secara fisik oleh orang kafir, namun sebenarnya
 orang kafir telah berhasil meracuni pemikiran sebagian umat Islam,menjajah lewat pemikiran. Begitu gencarnya mereka dalam menghancurkan umat Islam, seperti termaktub dalam surat al Anfal ayat 36 bahwa orang-orang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi umat Islam dari jalan Allah. Hal ini misalnya dapat kita saksikan bagaimana selebriti holywood berhasil menjadi tokoh idola di kalangan umat Islam. Sehingga diantara umat Islam justru lebih familiar dengan nama-nama selebriti dibandingkan kisah para nabi maupun sahabat nabi. Sebagian umat Islam merasa bangga ketika berpenampilan kebarat-baratan dan sebagainya. Hal ini memperkuat bukti kedatangan Dajjal yang selalu menawarkan surga dunia atau neraka Allah swt. 

Dalam Islam memang
 tidak ada paksaan untuk masuk Islam sebagaimana dalam al Baqarah ayat 256. Namun sebenarnya Jika Allah menghendaki, tentulah semua orang di muka bumi ini akan tunduk dan beriman kepada Allah sebagaimana dalam surat Yunus ayat 99.Tanggung jawab umat Islam dalam hal pemurtadan ini adalah dengan ilmu dan menunjukkan akhlak yang baik. Dengan ilmu, umat akan mengetahui sesuatu dengan cara yang benar sehingga akan mendapatkan rahmat Allah swt. Jika ilmu didapatkan dengan cara yang tidak benar, maka kita tidak akan mendapatkan rahmat dari Allah swt.

Prof Muhaya Muhammad menjelaskan bagaimana agar
 Islam dapat menjadi agama yang memberikan ketenangan sehingga seorang muslim tidak akan pernah memiliki keinginan untuk keluar dari Islam atau murtad. Dari kajian scientific, untuk kasus murtad pada usia 20 tahunan, jika dilihat dari sejarah lahir, maka ternyata hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi seorang ibu ketika sedang mengandung. Ibu yang mengandung dalam keadaan tekanan tinggi, makahormon akan lebih berkembang pada otot bukan kepada otak. Sehingga seorang anak kurang matang dalam berpikir dan mudah terombang-ambing.

Dewasa ini, dalam
 pasangan yang educated, tidak sedikit yang mengalami permasalahan dalam keluarga yang disebut “perangkap profesional”. Orientasi pernikahan menjadi sebuah pilihan, antara untuk mencapai kebahagiaan di dunia semata ataukah untuk mencari ketenangan dalam agama. Kasus nyata yang terjadi misalnya, meski ayah dan ibu adalah seorang doctor, tapi ternyata memiliki anak yang tidak taat kepada Allah bahkan tidak meyakini adanya Allah. 

Pada akhirnya, sebagai seorang
 muslim harus mengambil tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah murtad. Kita harus senantiasa memupuk keyakinan kepada Allah dan menjaga sholat kita. Jika rabun dekat pada mata dapat disembuhkan hanya dengan 15 menit operasi, namun tidak dengan halnya murtad, murtad adalah rabun akhirat berimplikasi terhadap selamat-celakanya seorang muslim. Sebagai orang tua, harusmempersiapkan dan memberikan software dan program terbaik bagi anak. MenggunakanFormula tiga, yaitu miliki, beri dan dapat. Artinya kita memdapatkan sebesar apa yang kita beri, kita memiliki seperti apa yang kita dapat dan seterusnya. Diri kita yang akan datang adalah bergantung pada apa yang menjadi pilihan kita saat ini. Kita sesuai dengan apa yang kita baca. Life is by design, it’s not by devote. By Yuni Yulia Farikha

Program malam amal, berinfak sambil mencari ilmu oleh panitia pembangunan surau al Mukmin Mutiara Gombak pada tanggal 11 Desember 2011 di gedung CAC IIUM, disampaikan oleh 3 ilmuwan muslim Malaysia yaitu DR Zahazan Muhammad ustaz terkenal di skala nasional, DR Zaharudin Abdurrahman seorang dosen sekaligus ahli ekonomi islam dan Prof Muhaya Muhammad seorang ahli perubatan mata. Acara ini dihadiri oleh sekitar 1000 orang. by Yuni YF

Share This!


No comments:

Post a Comment

About Alluring

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Seo Blogger Templates